Oleh
Evi Kusumaningrum (1506729481)
Margaretha Nazhesda (1506686135)
Saeka Minami Kalpika (1506686066)
Evi Kusumaningrum (1506729481)
Margaretha Nazhesda (1506686135)
Saeka Minami Kalpika (1506686066)
"Dengan kekuatan hengpong jadul,, cekrek.. cekrek.."
"#FansOjokBaper #HatersOjokBaper #LanjutMamamBatako"
"#FansOjokBaper #HatersOjokBaper #LanjutMamamBatako"
Pasti sudah tidak asing lagi dengan kata-kata maupun hashtag dari akun instagram yang terkenal seantero negeri ini. Ya, apa lagi kalau bukan akun instagram Lambe Turah. Dengan bahasa caption yang alay dan editan foto ala kadarnya, akun instagram yang muncul sejak Desember 2015 ini sudah memiliki 2,6 juta followers!
sumber: http://instagram.com/lambe_turah
Lambe Turah awalnya terkenal karena membeberkan foto-foto terkait kasus motivator kondang Mario Teguh dan seorang pria yang mengaku anak kandungnya yang bernama Kiswinar secara blak-blakan. Akhirnya, dari situ para Minceu (sebutan admin Lambe Turah) mulai gencar memposting foto maupun video gosip secara fresh. Foto-foto maupun video ini kebanyakan merupakan hasil kiriman netizen melalui direct message Lambe Turah.
Kehadiran Lambe Turah di dunia pergosipan Indonesia memberi warna baru. Gosip yang biasanya dicari oleh khalayak penggemar dunia entertainment di beberapa stasiun televisi di rumahnya kini dapat mengakses dengan mudah melalui akun instagram Lambe Turah. Lambe Turah yang dikenal awalnya melalui instagram kini sudah memiliki akun sosial media resmi lainnya yakni twitter (@lambe_turah), youtube (Lambe Turah), dan Path (Lambe Turah). Lambe Turah menawarkan sebuah platform gosip yang baru dimana sumber gossip kini dapat datang dari akun sosial media dan dipercaya oleh banyak masyarakat Indonesia. Lambe Turah mengalahkan kemampuan program acara entertainment yang ada di beberapa stasiun televisi dalam mencari informasi terkini khususnya di kalangan selebritas. Kini, Lambe Turah bukan hanya sekedar mempublikasikan gosip selebriti saja, tapi ada juga berita politik, informasi orang-orang yang membutuhkan bantuan finansial, maupun mempermalukan orang-orang yang dianggap melanggar norma sosial (sehingga memicu cyber bullying). Kekuatan media dan pengemasan yang baik oleh Lambe Turah ini memicu timbulnya permasalahan dalam bidang privasi maupun timbulnya berita-berita bersifat hoax.
Privasi yang Memudar dan Gossip as Citizen Journalism
sumber: http://instagram.com/lambe_turah
|
sumber: http://instagram.com/lambe_turah
|
Apalagi kini tiap orang seakan-akan berlomba untuk memberi kontribusi dengan memberi hasil jepretan maupun rekaman artis secara diam-diam untuk akun Lambe Turah. Gerak-gerik artis-artis ini diawasi oleh kamera netizen yang siap mengabadikan momen dan mempublikasikannya tiap saat. Hal ini tentunya membuat kesadaran akan batasan privasi di kalangan masyarakat semakin pudar. Yang lebih menyedihkan, pelanggaran privasi ini justru digemari oleh masyarakat.
sumber: http://instagram.com/lambe_turah
|
Citizen journalism sendiri adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa. Aktivitas mengirimkan info dan foto-foto terbaru merupakan bentuk aktivitas jurnalistik, sayangnya kebanyakan konten yang dikirim merupakan foto-foto yang disertai dengan caption yang menimbulkan gosip, yang sama sekali bukan merupakan konten jurnalistik. Kehadiran akun Lambe Turah sebenarnya dapat memicu aktivitas citizen journalism yang dilakukan masyarakat jika diarahkan pada pemberitaan-pemberitaan yang faktual dan tidak melanggar privasi seseorang.
Memicu Hoax
Berdasarkan hasil survei Mastel memperlihatkan bahwa banyak masyarakat yang sudah memahami bahwa hoax merupakan berita bohong yang disengaja. Namun, masyarakat masih sangat bergantung kepada koreksi atau klarifikasi dari sosial media mengenai hoax atau tidaknya suatu berita begitu pula dengan saluran penyebaran berita hoax yang paling banyak disebabkan oleh sosial media.
sumber: http://mastel.id/infografis-hasil-survey-mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/ |
sumber: http://mastel.id/infografis-hasil-survey-mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/ |
sumber: http://mastel.id/infografis-hasil-survey-mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/ |
Foto-foto yang diunggah Lambe Turah seringkali memiliki caption yang ambigu dan menyebabkan multitafsir. Hal ini tentunya dapat memicu berita hoax atau berita palsu akibat salah pengertian dari tiap netizen yang membacanya. Tidak jarang netizen saling adu argumen dalam kolom komentar di postingan Lambe Turah untuk menjelaskan apakah postingan tersebut asli atau palsu.
"Masyarakat menyukai hal-hal yang heboh. Ini berbahaya, karena bisa jadi perilaku. Mereka bisa memproduksi hoax agar bisa menimbulkan kehebohan" (Kristiono, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia). Lambe Turah dapat menimbulkan kehebohan karena pemberitaan yang terlihat dari sumber yang valid namun sebenarnya pihak yang bersangkutan tidak pernah memberikan klarifikasi maupun belum ada kebenarannya dari pihak yang terkait. Contohnya pada postingan berikut, Pevita Pearce berfoto bersama dengan Mike Lewis dan anak-anaknya yang menimbulkan isu kedekatan mereka berdua. Nyatanya berita tersebut dipatahkan oleh salah satu kolom komentar bahwa foto tersebut yang mengambil adalah Ida yaitu kekasih dari Mike Lewis. Banyak orang hal ini sepele, namun Lambe Turah telah memicu adanya interpretasi masyarakat yang sifatnya bohong dan merugikan hak seseorang.
sumber: http://instagram.com/lambe_turah |
Contoh lain yang lebih mengejutkan adalah pemberitaan mengenai remaja yang ketahuan mesum di ruang ganti pakaian atau fitting room Lotte Mart lantai B1 Pakuwon Mall Surabaya, Jawa Timur dan dikabarkan muncul informasi bahwa ABG wanitanya bunuh diri. Unggahan di Lambe Turah tersebut dapat memicu beberapa oknum atau bahkan Bala Nemo (sebutan pengikut setia Lambe Turah) menimbulkan info hoax seperti celetukan bunuh diri yang nyatanya hoax. Apabila postingan yang "asal caplok" tersebut terus berlangsung maka Lambe Turah bisa saja terkena hukuman.
Undang Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana pada Pasal 14 menyatakan (1) Barangsiapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun; (2) Barangsiapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, sedangkan la patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga tahun. Namun, pertanyaannya adalah apakah hukum kita sudah berlaku adil dan tegas terhadap isu hoax yang ada?
Referensi:
UU No. 24 Tahun 2013
UU Teknologi Informasi https://www.slideshare.net/internetsehat/privasi-online-dan-perlindungan-data-pribadi. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017.
instagram.com/lambe_turah. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017
http://mastel.id/infografis-hasil-survey-mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017.
https://kumparan.com/aditya-panji/media-sosial-jadi-saluran-favorit-penyebaran-hoax. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017.
UU Teknologi Informasi https://www.slideshare.net/internetsehat/privasi-online-dan-perlindungan-data-pribadi. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017.
instagram.com/lambe_turah. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017
http://mastel.id/infografis-hasil-survey-mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017.
https://kumparan.com/aditya-panji/media-sosial-jadi-saluran-favorit-penyebaran-hoax. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017.
Post yang sudah bagus! Kehadiran akun gossip seperti @lambe_turah juga dapat dipicu karena perkembangan teknologi. Masyarakat yang tadinya hanya melihat gossip melalui media televisi sekarang dapat menikmati gossip melalui internet salah satunya seperti akun @lambe_turah. Ini merupakan salah satu contoh yang dapat dikaitkan dengan technology determinism dimana teknologi memengaruhi kebiasaan manusia.
ReplyDeleteSeishya Zolanita Elzila (1506685952)
Deletesaya setuju dengan apa yang disampaikan tulisan di atas bahwa akun lambe turah memicu hoax dan melanggar privasi karena sempat artis yang videonya diunggah melaporkan hal itu ke polisi, yaitu Laudya Cintya Bella, dan benar adanya bahwa konten yang diunggah bisa memicu hoax karena kadang hanya menampilkan issue yang sedang hot saja sehingga menarik perhatian netizen. Sebaiknya netizen lebih cermat lagi dalam menanggapi konten-konten yang diunggah ke media sosial karena impact media sosial yang sangat besar karena penggunanya pun sudah sangat banyak. -Dhika Pertiwi (1506755605)
ReplyDeleteAbshar Aryun - 1506756242
ReplyDeleteDear Tim Penulis,
Post yang menarik dan cukup baik, ditunjang dengan visualisasi data, pendapat ahli dan opini tim penulis, meskipun porsinya sedikit, menambahkan opini penulis tidak salah sehingga pembaca bisa mengetahui apa pendapat asli dari penulis. Namun, post ini sudah menarik pembaca untuk berpendapat lebih lanjut.
Sesuai dengan teori deterimnism, teknologi yang mempengaruhi kebiasaan manusia bisa sekali digunakan untuk mengkaji kasus ini. Ditambahkan dengan sikap manusia dan masyakat Indonesia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi ( artikel trivial http://malesbanget.com/2015/05/bukti-kalau-orang-indonesia-suka-banget-kepo/ ) adalah salah satu faktor penunjang keberadaan akun gosip.
Melatih rasa keingintahuan tersebut berbarengan dengan rasa mencari tahu kebenaran berita sebelum mengkonfirmasi, adalah hal yang utama. Kita telah melihat bagaimana Indonesia menarik dampak dari hoax dan berita palsu, terutama bagaimana media menggunakan dirinya sebagai pembentuk opini massa. Sehingga, kearifan dan kebijakan diri masing masing perlu ditegakkan, terutama bagi mereka yang menyenangi gosip.
Best Regards,
Abshar
Lambe Turah sebagai media merupakan contoh jurnalisme warga tanpa etika-etika di media konvensional. Menyebar berita bombastis dan sensasional menjadi prioritas utama dibanding memberikan konten informasi yang akurat dan sesuai. Hal tersebut mungkin dikarenakan perkembangan sosial mediaa yang sangat cepat dan dikonsumsi oleh banyak golongan. Banyak golongan tersebut belum terlalu paham dengan apa yang disebut privasi, praktik jurnalisme yang baik, dan penyebaran konten yang minim multi tafsir.
ReplyDelete- Yeremia Geoffrey 1506725092
Saya setuju dengan artikel ini. Keingintahuan akan hal terbaru sudah menjadi karakteristik pengguna internet. Hal tersebut adalah hal yang positif namun seringkali diperlakukan secara keliru melalui munculnya hoax yang mengundang kontroversi. Dengan demikian pengguna internet perlu memiliki literasi media dan cermat serta bijaksana dalam melakukan konsumsi media agar tidak mudah diperdaya oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab sehingga tidak merugikan pihak mana pun. - Arifianka R. Buhron (1506685984)
ReplyDeleteSaya sendiri seorang pengikut Lambe Turah di Instagram dan setuju dengan pernyataan bahwa masyarakat Indonesia menyukai berita yang heboh dan penuh sensasi. Memang jika kita melihat feed Lambe Turah diperlukan kecermatan dalam menilik apakah postingan tersebut hoax atau bukan, jika kita tidak cermat maka akibatnya kita bisa asal percaya segala hal yang 'dilemparkan' pada kita. Namun di sisi lain saya juga kecewa dengan media infotainment Indonesia saat ini yang seringnya menyajikan berita yang bersumber dari Lambe Turah saja tanpa ada usaha lebih, terlebih lagi jika para infotainment tidak menyebutkan sumber. Seharusnya mereka lebih mengerti tentang etika jurnalisme. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi
ReplyDeleteNadira Bella, 1506686021
Artikel yang menarik! Teori technology determinism sangat baik untuk menggambarkan fenomena ini, saat ini kecepatan menjadi daya jual yang lebih tinggi dibandingkan ketepatan berita sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Sharing tanpa di saring sudah menjadi perilaku yang mengakar pada netizen di Indonesia, didasari atas rasa keingintahuan yang tinggi dan keinginan untuk selalu menjadi yang paling update. Sensasi kini menjadi komoditas yang sangat diminati khalayak, tak jarang sensasi tersebut dapat melanggar privasi seperti pada kasus Alif dan sang istri yang diberitakan memiliki buku nikah palsu hingga tim lambe turrah mendatangi KUA Setiabudi untuk mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Kejadian ini merupakan pelanggaran privasi karena yang diberitakan tidak setuju bahkan mengecam pemilik akun lambe turah. Bahkan kita bisa mengkaitkan fenomena ini dengan cyberbullying terhadap subjek berita pada kolom komentar. Kecermatan dalam menganalisis berita sebelum menerimanya perlu ditingkatkan, lebih jauh pemanfaatan lambe turah dapat diarahkan ke arah lebih baik daripada sekedar kanal gosip contohnya pada kasus anak terlantar yang langsung ditindak oleh pemerintah setempat. - Amelia Natasha Hilal (1506755510)
ReplyDeleteSesuatu yang "membuat heboh" memang menarik untuk ikut ditonton. Lambe turah memancing hal tersebut, membuat nya menjadi ramai diikutin banyak orang. Akhirnya, "kehebohan" itu dimanfaatkan para mince untuk meraup keuntungan melalui promote paid. Berhubungan dengan technology determinism, perkembangan teknologi ini mempunyai pengaruh besar terhadap mata pencaharian seseorang, melalui berita yang membuat heboh membuatnya diikuti banyak orang dan menjadi lahan bisnis sampingan (mungkin).
ReplyDeleteM.Fikri.Aulia 1506756583
Dear Kelompok D,
ReplyDeletePostingan yang kalian buat cukup menarik! Namun mungkin ada beberapa konten yang mereka sebarkan yang bersebrangan dengan etika-etika jurnalisme. Mungkin karena pemberi infomasinya juga bukan jurnalisme profesional. Terkadang mereka juga tidak menghargai privasi-privasi orang yang beberapa kali "dibuka" diakun tersebut. Seharusnya mereka bisa lebih menghargai, karena tidak mau kan privasinya dibuka begitu saja?
Namun dibalik itu semua, munculnya akun gosip seperti Lambe Turah ini, sekaligus memberitahu kita tentang perkembangan teknologi yang semakin berkembang. Hal ini juga terkait dengan teori determinism. Kita dulu jika ingin menonton acara infotainment harus menunggu ditayangkan di tv, sedangkan sekarang akun gosip seperti Lambe Turah bisa sangat cepat memperoleh informasi lalu di publikasikan lewat akunnya.
Sukses ya!
Yasmin Nur Fatimah - 1506686192
Menurut saya pribadi, Lambe Turah tidak bisa dikatakan sebagai bentuk citizen journalism apabila kita lihat dari sisi pemberitaan yang berbau gosip, namun tidak jarang Lambe Turah membuat unggahan terkait fenomena yang ada di masyarakat, yang berujung kepada perbuatan sosial dan perilaku donasi yang cenderung positif. Namun, seperti yang kita ketahui, Lambe Turah BENAR salah karena telah menyalahi privasi orang lain, dan hal inilah yang menjadi masalah utama dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Media komunikasi saat ini memang penuh dengan pemberitaan yang cenderung mengarah kepada hoax, sehingga sebagai khalayak kita harus cermat dalam menghadapi informasi seperti ini. Selain itu, pada artikel ini belum dibahas bahwa terkadang pengungkapan hal-hal pribadi pada Lambe Turah juga termasuk pengungkapan konten yang bisa dibilang dewasa dan mengandung unsur pornografi dan LGBT seperti adanya video ciuman antara keponakan seorang artis ternama berinisial MC yang memiliki orientasi seksual berbeda dengan laki-laki pada umumnya dengan pasangan lawan jenisnya yang memiliki orientasi seksual yang tidak seperti perempuan pada umumnya. Alhasil, postingan seperti ini dapat mempengaruhi budaya dan pemikiran khalayaknya apabila tidak dicerna dengan cermat oleh sang khalayak.
ReplyDelete-Qatrunnada Nadhifah (1506720684)
Menurut saya memang Lambe Turah, Lambe Nyinyir kini menjadi suatu fenomena sosial tersendiri. Pasalnya, pemberitaan mengenai dunia entertain benar-benar tidak ada batasannya, dan sangat menjual sensasi yang disukai oleh dominan masyarakat kita.
ReplyDelete'Naik daunnya' Lambe Turan dan Lambe Nyinyir juga dimanfaatkan untuk konvergensi media gossip. Belakangan ini, sering program Rumpi di Trans TV menayangkan apa yang sedang trending di instagram Lambe Turah dan Lambe Nyinyir terlebih dahulu. Sehingga, dari segi bisnis, redaksi berita gossip sensasional sekarang semakin multiplatform, yang berarti dapat menjangkau konsumen media yang lebih luas. Namun memang jika ditinjau dari segi etika dan hukum, tentu eksistensi akun-akun seperti ini harus dikaji lebih lanjut. Terimakasih
Elgine Harits - 1506720646
Keberadaan lambe turah ini sesungguhnya merupakan suatu fenomena yang entah positif atau negatif. Di satu sisi keberadaannya memuaskan nafsu keingintahuan orang banyak, termasuk saya, dan terbukti dengan banyaknya follower akun Lambe Turah yang menembus angka 2,6 juta. Namun, seperti yang dikatakan oleh kelompok D ini, keberadaan akun tersebut juga menimbulkan perspektif negatif dari masyarakat akan suatu fenomena. Menarik memang, namun memang ini membuktikan seberapa jauh literasi media yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia dalam penggunaan internet. Dapat dilihat dari postingan komentar dalam setiap post Lambe Turah. Untuk kedepannya, masyarakat perlu lebih kritis dalam menerima informasi agar tidak dengan mudah terpancing dengan suatu isu saja. Lambe Turah dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat Indonesia masih dengan mudahnya terpancing dengan informasi yang sensansional tanpa berpikir kritis terlebih dahulu.
ReplyDeleteSalam,
Amalia Mahdini-1506686034
Post ini sangat bermanfaat dan menarik, terutama membahas salah satu akun media sosial yang sedang hangat diikuti oleh para penggemarnya maupun orang-orang yang sekedar penasaran dengan isi akun ini. Seingat saya, akun Lambe Turah sendiri pernah beberapa kali di-take down atua di-report oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh akun ini. Saya kurang tahu mengenai penanganan hukum terhadap akun ini, namun jika benar adanya seperti yang kalian kemukakan bahwa akun ini telah melanggar beberapa pasal hukum, bagaimana tindakan hukum sendiri terhadap pelanggaran yang dilakukan akun ini? sebab jika terdapat pelanggaran hukum yang begitu jelas namun tidak ada tindakan secara hukum yang menanganinya, hukum Indonesia terkait media sosial dan informasi akan tampak kurang tegas. Secara keseluruhan saya menikmati tulisan kalian, sebab kalian memberikan rujukan-rujukan yang relevan dengan pembahasan kalian.
ReplyDelete-Btari Nadine Isaputri (1506756186)
Saya melihat Lambe Turah seakan-akan sebagai media untuk memunculkan kontrol sosial, terutama kini dari netizen. Namun, kontrol sosial tersebut akhirnya justru menjadi berlebihan dan memunculkan masalah baru. Artikel di atas sebenarnya telah menyebutkan masalah yang kemudian muncul adalah hoax, pelanggaran privasi, dan cyber-bullying.
ReplyDeleteAkun media sosial seperti ini rasanya tak hanya ada satu atau dua, namun masih ada banyak lagi lainnya. Selain itu, akun seperti ini ada sebenarnya karena dukungan dari khalayak. Melalui akun seperti ini, ada kepuasan khalayak yang terpenuhi. Hal ini juga dijelaskan dalam Uses and Gratification Theory yang menyatakan bahwa khalayak sebenarya tidaklah pasif, mereka mengonsumsi media karena ada sebuah rasa puas yang terpenuhi ketika mengonsumsinya. Dengan kata lain, akun serupa eksis karena adanya tuntutan atau keinginan dari khalayak luas.
Namun, hal ini sebenarnya patut disayangkan. Akun seperti ini tak jarang menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi, seolah menjadi informasi palsu tau hoax yang berujung pada fitnah dan pencemaran nama baik. Tentunya hal ini melanggar etika berinternet yang baik.
Alangkah lebih indahnya jika konten-konten di internet berisi hal yang jauh lebih positif, edukatif, dan bermanfaat, dibanding informasi yang menonjolkan hal kontroversial dan sensasi belaka. Terima kasih untuk kelompok D yang telah membahas masalah ini, semoga dapat menyadarkan para pembaca lainnya. :)
Salam,
Alexander Hridaya Bhakti (1506756293)
Keberadaan Lambe Turah memang sudah sangat melanggar privasi para selebritis, banyak dari para artis yang merasa risih, padahal kenyataannya tidak demikian yang disampaikan dalam Lambe Turah, terbukti juga dari pemblokiran akun Lambe Turah yang terjadi beberapa kali, membuktikan bahwa keberadaan akun ini mengganggu ketenangan dan merugikan seseorang, meskipun kebanyakan masyarakat Indonesia sangat menyukai dan mengikuti akun ini. Dan memang pada kenyataannya akun Lambe Turah ini menyatakan dirinya masih dalam batas yang wajar karena pengatas namaan kebebasan berpendapat dan berkespresi yang diperbolehkan, jelas mereka menyalahgunakan hak kebebasan tersebut. Seperti yang telah kita simak juga melalui film dokuenter Lentera Maya-Freedon of Expression, sangat jelas disitu dijelaskan oleh beberapa pakar, dan orang-orang yang pernah bertindak sebagai "pelaku" dari penyebaran aliran radikal bebas dimedi soial, menyatakan bahwa saat ini kondisi media saat ini sudah sangat meresahkan, tersebar berita hoax yang dapat membahayakan seseorang banyak mengalir mengatasnamakan kebebasan bependapat, dan Lambe Turah merupakan contoh yang terkadang tidak disadari oleh banyak masyarakat Indonesia, tidak seperti video-video perekrutan ISIS dan lainnya, tetapi sangat berpotensi untuk untuk menimbulkan efek-efek negatif.
ReplyDelete-Dewi Rizka Aulia (1506720785)
Artikel ini menarik sekali. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, media sosial memudahkan kita untuk mendapatkan informasi, seperti pada tulisan di atas contohnya. Ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap berita seputar infotainment masih sangat tinggi dan besar. Lambe Turah saat ini merupakan salah satu sumber masyarakat mendapatkan informasi tersebut. Namun dengan adanya Lambe Turah, masyarakat dengan mudahnya langsung menerima informasi yang mereka tawarkan. Presentase masyarakat mendapatkan berita yang bersifat hoax pun juga tinggi, karena terkadang informasi yang diberikan tidak ada klarifikasinya dari pihak yang diberitakan. Informasi yang diberikan Lambe Turah ini pun juga melanggar hak privasi dari seorang individu. Terima kasih ya atas informasinya!
ReplyDeleteWinona Amabel 1506730861
Topik yang diangkat dalam postingan sangat menarik karena membahas akun gosip Lambe Turah yang sedang booming. Sebelumnya info-info mengenai gosip hanya bisa dinikmati melalui media televisi dan omongan sehari-hari melalui mouth to mouth. Seiring perkembangan dan majunya teknologi, muncullah media instagram yang salah satunya digunakan oleh Lambe Turah sebagai akun gosip. Dengan media instagram Lambe Turah lebih banyak dinikmati oleh kalangan muda sebagai pengguna mayoritas. Namun, akun ini banyak menyebarkan privasi-privasi artis yang tidak tau dari mana sumbernya tetapi banyak dipercaya orang karena akun ini menunjukkan bukti-bukti dari foto yang diupload. -Khairunnisa Nirmala (1506685920)
ReplyDeleteLagi lagi contoh perubahan budaya yang terjadi masyarakat karena adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pada sekarang ini, masyarakat menjadi lebih mobile dalam aktivitasnya, salah satunya dalam mendapatkan informasi. Yang menjadi menarik adalah bukan hanya media berita yang melebarkan sayapnya di dunia online, tapi infotainment pun melakukan hal tersebut. Lambe Turah adalah salah satu contoh, karena pada kenyataannya masib banyak akun akun yang dibuat seperti Lambe Turah. Produk infotainment tentu saja tidak bisa disamakan dengan produk jurnalisme yang harus melakukan verifikasi data serta mengutamakan kebenaran untuk masyarakat. Dan benar sekali kelompok penyaji, bahwa Lambe Turah sudah melanggar hak privasi. Jika dikaitkan dengan jurnalisme, jurnalisme boleh mengungkap privasi sesorang apabila terkait dengan kepentingan masyarakat, sedangkan pada infotainment privasi yang dikulik itu hanya mementingkan isu yang sensasional.
ReplyDeleteViesa Zalsiah, 1506755662
Artikel yang cukup komprehensif dari kelompok D.
ReplyDeleteLambe Turah kini memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, apalagi dengan audiens kelas menengah kebawah yang cenderung dengan mudah mempercayai konten yang diunggah oleh akun tersebut. Lambe Turah seakan-akan menghidupkan versi baru dari acara gosip televisi dan koran lampu merah yang menjunjung tinggi skandal atau kontroversi tanpa mementingkan akurasi berita.
Kegiatan mengunggah informasi pribadi seseorang (dalam kasus ini, artis) tanpa sepengetahuan atau seizin orang tersebut tentunya melanggar hak privasi dan hak asasi manusia baik saat dilakukan dalam konteks akun personal mau pun jurnalistik. Terlebih ketika unggahan mengundang respon sosial yang negatif seperti kebencian, bullying, prejudice, dan stereotyping terhadap subyek unggahan.
Akun Lambe Turah memiliki jutaan pengikut, hal ini menggambarkan masyarakat Indonesia yang masih tidak peduli dengan pentingnya privasi dan masih mencari hiburan lewat sensasi. Hoax yang akhirnya timbul ramai dibicarakan mencirikan absennya teori Uses & Gratification di mana audiens seharusnya aktif dalam memilah berita, malah cenderung pasif dan menerima apa adanya.
Annete Lupita 1506720526
Artikel yang sangat menarik! Saya sangat suka dengan topik artikel ini, karena saya juga menjadi salah satu netizen juga yang sering memperhatikan Instagram dari Lambe Turah. Lambe Turah kini menjadi fenomena baru yang muncul di masyarakat, yang mana di tengah-tengah masyarakat yang sedang 'haus' akan informasi. Lambe Turah menurut opini saya memberikan informasi yang tidak ada di tampilkan di media mainstream, sehingga menjadi hal yang baru dan 'segar' bagi masyarakat.
ReplyDeleteSaya sering memerhatikan objek pemberitaan dalam Lambe Turah antara lain : Selebriti dan keadaan sosial di masyarakat seperti Kecelakaan, fenomena Bunuh diri dan lain-lain. Kelompok ini sangat bagus sudah memaparkan secara jelas, seperti apa Lambe turah melakukan posting di instagram, kemudian kelompok juga tekah memaparkan infografis mengenai Hoax.
Adapun informasi atau berita yang disamnpaikan di IG Lambe Turah sangat jauh dari verifikasi yang dilakukan dengan sepenuhnya. Isu Hoax dan beragam isu negatif masih mewarnai juga di Lambe Turah. Sebagai Netizen, kita juga perlu lebih aware dan selektif lagi terhadap postingan yang ada di media sosial.
Salam,
Geraldy Justin C - 1506686204
Artikel yang menarik. Dengan platform berbagai media sosial yang semakin beragam tentunya setiap platform media sosial akan menawarkan berbagai fitur-fitur yang menarik dan berbeda. Salah satu platform yang sedang naik daun dan berada di atas yaitu instagram. Instagram sebagai platform menawarkan sistem yang cukup berbeda yaitu di man akita harus mengunduh foto ketika ingin post hal apapun. Hal ini mendorong para pengguna untuk memberikan foto tentang caption atau isi yang ingin dibahas atau sebaliknya. Lambe Turah memanfaatkan itu dengan foto2 gosip dan atau screenshot chat yang menjadi bukti tentang gosip gosip yang sedang dibahas itu. Hal ini juga membuat siapa pun biaa menjadi media bukan hanya perusahaan besar. Dengan kemudahan internet dan teknologi komunikasi, siapa pun bisa menjadj media.Kehadiran dan perkembangan teknologi informasi bisa menjadi boomerang ataupun malah bermanfaat bagi pengguna maupun khalayak
ReplyDeleteHanief Bagus Pratama. 1506756154
ReplyDeleteperkembangan teknologi informasi dengan hadirnya internet membuat dengan mudahnya seseorang terkoneksi dengan yang lainnya, salah satunya adalah akun gossip Lambe Turah ini, yang sekarang menggunakan platform Instagram. menurut saya akun ini bisa mendapatkan followers sebanyak itu karena platform yang dipilih sangat tepat, gossip yang disertai dengan foto aktual (visual) yang menarik masyarakat milenial. akan tetapi postingan ini sering tidak sesuai dengan etika dan tidak lepas dr pelanggaaran2 hukum. banyak sekali pelanggaran privasi yang terjadi, karena tokoh yang biasanya dibicarakan adalah aktris dan aktor Indonesia. ini yang disebabkan oleh kebebasan berekspresi tanpa mempelajari etika media yang terkait.
ReplyDeleteAnnisa Kurnia I C 1506685990
Fenomena yang sangat menari di mana kasus ini mengangkat isu-isu hangat yang memang sering terjadi di sosial media. Pertama, citizen journalism. Dengan adanya sosial media, citizen journalism dapat digunakan oleh siapapun seperti yang dilakukan lambe turah ini. Yang dahulu acara gossip/infotainment biasanya hanya diproduksi oleh perusahaan media besar, sekarang siapapun bisa memberitakan gossip. Kedua, pelanggaran privasi seseorang karena adanya sosial media. Sosial media tak elak memberikan kerugian kepada pengguna sosial media yang membuat berita-berita gossip seperti ini. Kehidupan privasinya akan lebih mudah digali oleh sang pembuat berita. Dengan mudahnya penyebaran informasi juga menambahkan keuntungan bagi sang pembuat berita karena Ia bisa lebih mennggali dengan mudah segala informasi.
ReplyDeleteArtikel yang baik, sangat berkenaan dengan kehidupan sosial media sekarang ini. Semoga pengguna internet dapat lebih sadar bahwa penggunaan sosial media memiliki berbagai dampak yang beragam pula kepada penggunanya.
Christopher Amaerendra (1506720564)
Wow postingan ini benar-benar seru! Lambe turah memang merupakan salah satu aku di media sosial yang sangat menjadi perbincangan hangat oleh netizen. Dengan adanya akun ini masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi dari media-media konvensional saja tetapi juga langsung fresh dari masyarakat. Tetapi informasi-informasi yang beredar tersebut harus diverifikasi lebih lanjut karena tidak ada pihak yang menyaring informasi sebelum dipublish. Masyarakat bebas untuk menyerukan aspirasinya dengan adanya media sosial tetapi jangan langsung percaya terhadap informasi-informasi yang belum tentu benar. Pendidikan mengenai literasi digital diperlukan oleh masyarakat Indonesia saat ini agar tidak terpapar efek negatif dari media digital secara langsung. Dengan terliterasi digitalnya masyarakat dengan baik mereka akan dapat memproteksi dirinya masing-masing dari bahaya media digital tersebut.
ReplyDeletetest
ReplyDeleteAkun-akun gosip, seperti lambe_turah, mungkin awalnya dibuat dengan tujuan bersenang-senang atau bercanda. Mental masyarakat Indonesia yang memang menyukai hiburan berupa berita-berita hangat dan terkini memicu semakin menjamurnya akun-akun seperti ini (baca juga: http://www.echaimutenan.com/2016/07/10-akun-gosip-di-instagram.html).
ReplyDeleteNamun, banyak dampak negatif yang dapat timbul dari adanya akun-akun tidak bertanggung jawab ini. Akun yang memberikan informasi yang multitafsir, selain memicu penyebaran hoax, juga semakin membuat mental masyarakat Indonesia terlena dengan kabar-kabar burung seperti ini. Belum lagi, data-data pribadi dan kehidupan pribado yang disebarkan lewat media sosial tersebut menjadi konsumsi publik. Namun, sayangnya, pemerintah dan sosial media berkaitan itu masih belum memberlakukan peraturan yang ketat mengenai penggunaan akun sosial media sebagai sumber informasi yang sesuai dengan hak-hak azazi manusia tentang privasi sehingga akun-akun seperti ini seakan-akan mendapat celah untuk terus beroperasi.
Terima kasih :)
Alvina Liyandra - 1506723471
Terima kasih atas artikelnya, cukup informatif. Fenomena akun Lambe Turah yang sempat viral dan menumbulkan kontroversi memang merupakan produk dari perkembangan teknologi. Siapapun dapat mendapatkan apapun di dunia yang sudah serba digital saat ini. Implikasinya dapat berbagai hal, salah satunya kebiasaan manusia yang berubah. Sesuai dengan technology determinism bahwa dengan adanya akun LambeTurah, maka perilaku penonton yang ketika biasanya mencari berita gosip di televisi, sekarang ini lebih cenderung berubah kepada akun-akun media sosial yang terpercaya.
ReplyDeleteKenny Hutomo - 1506720532
Setiap kali Lambe Turah 'membongkar' ataupun 'menyebarkan hoax' tentang artis atau public figure, yang selalu saya pikirkan adalah bagaimana perasaan dari artis/public figure itu sendiri. Saya sedang membayangkan jika saya di posisi mereka, kehidupan pribadi yang dibongkar, ataupun difitnah melakukan apa yang sebenarnya tidak dilakukan. Sedih, bukan?
ReplyDeleteDi sisi lain, pengikut Lambe Turah terhibur dan terpuaskan dengan setiap berita-berita yang dipost oleh Lambe Turah. Saya rasa sudah saatnya harus ada pola pikir yang berubah dari masyarakat. Masyarakat harus menyadari, bahwa setiap individu memiliki hak privasi atas kehidupan pribadi mereka, sehingga tidak boleh lagi disebarkan tanpa seizin pihak yang bersangkutan.
Ellena Lois -1506724404